30 September 2011

“Stress into Power” - Mengubah Stress menjadi Kekuatan

Posted by: N.Harry Setiadi

Dalam hidup kita sehari hari, selalu saja ada hal hal yang membuat kita stress, krisis ekonomi, masalah keuangan, masalah anak di sekolah, sakit, kondisi di jalan yang serba macet, tenggat waktu untuk pekerjaan kantor atau proyek, bahkan dalam melakukan persiapan pesta seperti ulang tahun dan pernikahan, kita juga tidak luput daristress.
Dan biasanya stress itu disikapi dengan respons yang berbeda oleh setiap orang, ada yang karena stress menjadi tertekan sehingga motivasi kerja menurun, ada yang justru harus dibawah tekanan stress baru bisa berprestasi. Lalu bagaimana respons anda di bawah stress?
Apakah selama ini anda bisa menyikapi kondisi stress dengan efektif dan produktif?
Untuk menyikapi stress dengan efektif dan produktif, kita perlu tahu dulu mekanisme apa yang terjadi ketika seseorang berada di bawah pengaruh stress.

Fight or Flight Response 
Pada dasarnya, stress merupakan salah satu instink dasar dari semua makhluk hidup atau respons alamiah dari tubuh kita yang tujuan utamanya adalah untuk menjamin keselamatan dan kelangsungan hidup kita yang biasa juga disebut dengan "Fight or Flight Response". Yaitu reaksi "Melawan dan Mempertahankan Diri" atau "Melarikan Diri" ketika kita menghadapi bahaya yang mengancam.

Jika ada bahaya yang mengancam, tubuh kita akan mengeluarkan hormon stress yang akan memunculkan perubahan pada sistim tubuh kita, muka akan menjadi pucat, pencernaan menjadi lambat karena secara otomatis sebagian besar darah dialokasikan ke tangan dan kaki untuk memberi kekuatan ekstra jika kita harus melawan atau melarikan diri, kemudian untuk mendapat tambahan energi lagi, tubuh kita akan meningkatkan detak jantung, pernafasan, tekanan darah dan kadar gula dalam darah, sehingga secara otomatis metabolisma tubuh meningkat dan hasilnya berupa energi yang lebih banyak lagi bagi tubuh untuk mengatasi bahaya tersebut. Kemudain darah juga menjadi lebih kental untuk mengantisipasi kehilangan darah yang banyak seandainya dalam ancaman bahaya tersebut kita terluka.

Biasanya, sesudah ancaman bahaya tersebut berlalu, tubuh akan mengeluarkan hormon anti stress yang akan membuat seluruh fungsi tubuh kembali ke kondisi normal, detak jantung, pernafasan, tekanan darah, kadar gula, kekentalan darah dan metabolisma akan kembali ke kondisi semula, fase ini disebut dengan fase "relaksasi".

Jadi secara alamiah, setiap fight or flight response selalu diikuti oleh fase relaksasi, masalahnya, terutama bagi orang orang yang tinggal di kota besar, terutama penduduk Jakarta yang setiap hari dihujani secara bertubi tubi oleh banyak stressor (faktor pemicu stress), belum sempat sebuah reaksi stress diakhiri oleh proses relaksasi yang alamiah, dimana semua fungsi tubuh dikembalikan ke kondisi normal, sudah muncul lagi stress yang berikutnya, dan kondisi tersebut berulang terus sehingga tubuh kita berada dalam kondisi siaga dalam jangka waktu yang panjang. Akibatnya mekanisme yang bisa mengembalikan tubuh kita ke kondisi normal tidak bisa lagi bekerja dengan efektif sehingga mulai muncul keluhan dan bahkan penyakit seperti sakit maag, sesak nafas, tekanan darah tinggi, diabetes, penyumbatan pembuluh darah dan stroke karena darah terlalu kental, dan lain lain.

Dari hasil penelitian, lebih dari 70% dari kunjungan ke dokter merupakan dampak dari stress, bahkan ada indikasi bahwa stress dalam jangka waktu yang panjang juga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit kanker.

Apakah Stress harus dihindari? 

Pada dasarnya stress itu adalah sesuatu yang bermanfaat, asalkan kita bisa mempertahankannya pada level yang normal dan produktif, karena tanpa stress, seseorang malah akan menjadi malas dan tidak termotivasi sehingga prestasi kerja juga akan menurun, terkadang sebuah stress yang besar dan dengan intensitas tinggi bisa juga digunakan untuk memunculkan fase relaksasi pada tubuh dan mengembalikan kondisi tubuh yang sudah lama berada dalam kondisi siaga ke kondisi yang normal dan sehat. Misalnya memunculkan stress dengan intensitas tinggi dengan kegiatan seperti mendaki gunung, bungee jumping, terjun payung, rafting, ke diskotek dengan musik yang hingar bingar (dalam kondisi ini tubuh kita sebenarnya dibawah stress dengan intensitas tinggi), dll.

Jadi tidak semua Stress berdampak negatif, karena STRESS yang dikelola dengan baik bisa digunakan untuk hal hal yang positif dan bermanfaat .

Action Plan:

A. Berikut ini beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk memanage stress anda dan mempertahankannya pada level yang produktif:
    1. Berolah raga yang teratur.
    2. Istirahat yang cukup.
    3. Meditasi.
    4. Mempertahankan pola makan yang baik.
    5. Biasakan dengan sikap mental yang positif.
    6. Terapkan Time Management yang efektif.
    7. Miliki humor dalam hidup sehari hari.

B. Mengubah STRESS mejadi kekuatan (Stress Into Power)

Berikut ini ada 9 langkah bagaimana mengubah Stress menjadi Kekuatan:
    1. Dimana anda merasakan stress? Cari di bagian tubuh mana yang paling dirasakan stresss
    2. Bagaimana rasa stress tersebut? Tegang, panas, dingin, kasar dll.
    3. Bayangkan anda mencabut dengan tangan kanan stress tersebut dari bagian tubuh anda dan letakkan di tangan kiri anda.
    4. Analisa stress terebut, kelihatannya seperti apa, bentuk dan warnanya, adakah suaranya dan perasaan tertentu?
    5. Pesan apakah yang ingin disampaikan oleh stress tersebut?
    6. Apakah ada keyakinan yang berhubungan dengan stress tersebut?
    7. Dengan tangan kanan, buatlah seolah olah anda mengubah bentuk, warna, suara dll, bereksperimen dengan mengubahnya hingga anda merasakan lebih baik.
    8. Sesudah itu balikkan stress tersebut kembali ketempatnya dengan cepat.
    9. Affirmaskan keyakinan baru yang muncul.

C. Anda juga bisa mengontrol level stress anda dengan mudah dan cepat dengan metoda S.H.I.N.E (Self Hypnosis Integrated New Age Empowerment) yang telah dikembangkan oleh Awie Suwandi FCH., MCH., CHt. info lihat di: http://stresscontrol.wordpress.com/workshop/ 

D. Kontrol Level Stress anda dengan rutin dengan Stress-O-Meter yang bisa anda download di blog: http://www.awiesuwandi.com .

Cara Redakan Sakit Kepala Tanpa Obat

Posted by: N.Harry Setiadi
Anda sering diganggu oleh sakit kepala yang tidak tertahankan? Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab, diantaranya stres atau perut yang sedang tidak bersahabat. Kerap kali Anda butuh solusi, namun segan terus-terusan minum obat pereda sakit kepala yang dijual bebas.
Untuk itu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini, agar bisa meredakan sakit dan segera kembali beraktivitas.

Teknik rileksasi
Mengambil nafas mendalam beberapa kali dan melakukan peregangan di area leher dan bahu dapat merilekskan otot yang kaku, yang berkontribusi pada sakit kepala. Sheena Aurora, MD, direktur Swedish Headache Center, di Seattle, menganjurkan solusi ini untuk meredakan sakit kepala yang terjadi karena Anda sedang stres. Selain itu, peregangan tubuh juga dapat memperbaiki postur tubuh yang buruk, yang juga merupakan salah satu penyebab sakit kepala.

Terapi panas atau dingin
Sensasi panas atau dingin cocok bagi jenis sakit kepala yang sifatnya ringan (bukan migren). Caranya mudah, Anda hanya perlu menempelkan kompres panas atau dingin (sekarang tersedia dalam kemasan praktis dan bisa dibeli di apotek retail) di bagian yang terasa sakit, lalu biarkan selama 15 menit.
"Pilihan kompres panas atau dingin itu tergantung pada preferensi Anda," kata Jason Rosenberg, MD, direktur Johns Hopkins Headache Center, Bayview, Baltimore. Para ahli masih belum menemukan mengapa terapi ini bisa efektif, namun diduga kompres dingin dapat memperlambat aliran darah dan mengurangi inflamasi. Sementara, kompres panas meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri.

Minum kopi
Untuk sakit kepala skala ringan, menyesap kopi yang mengandung kafein bisa jadi "obat" yang manjur. Kafein dapat menghambat adenosine, sejenis neurotransmiter yang dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan menciptakan tekanan. Minum minuman mengandung kafein sesaat setelah sakit kepala datang dapat membantu meredakan rasa nyeri. Namun, sayangnya ini hanya berlaku bagi mereka yang jarang minum kopi, atau konsumsinya tidak lebih dari 1 cangkir sehari. Bila Anda memang peminum kopi berat, bisa jadi "obat" ini kurang responsif.

Teh peppermint
Sakit kepala datang bersama dengan perut yang tidak nyaman? Minum saja teh peppermint untuk meredakannya.
"Peppermint terbukti dapat meredakan ketegangan di saluran gastrointestinal, sekaligus meredakan gejala sakit kepala," kata Audrey L. Halpern, MD, direktur Manhattan Center for Headache and Neurology.
Selain itu, perubahan neurokimia di otak akibat serangan sakit kepala juga dapat memengaruhi bagian otak yang menciptakan rasa mual, lanjut Halpern. Nah, teh peppermint akan juga membantu meredakan rasa tidak nyaman itu. 

Penting: Bila Anda sedang hamil, sebaiknya tidak mengonsumsi peppermint tanpa berkonsultasi dengan dokter.