06 January 2013

Sakit Kepala dan Gejalanya

dr Sutopo Widjaja, MS

Setiap orang pasti pernah menderita sakit kepala, sakit kepala ialah rasa nyeri dan tidak nyaman di kepala yang dapat menyebar ke leher, kuduk, muka, dan rahang.  Sakit kepala adalah salah satu keluhan yang sering didengar dokter saat menerima kunjungan penderita.  Sebagian besar kasus sakit kepala tidak disebabkan penyakit berbahaya dan tidak merusak otak. Penyebab sakit kepala sangat bervariasi, intensitas dan keluhan penyerta juga sering berbeda sehingga diperlukan wawancara dan pemeriksaan yang lengkap agar tercapai diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang efektif.
Sakit kepala dapat dibagi menjadi dua :
1. Sakit kepala primer.
90 % sakit kepala adalah golongan primer. Sakit kepala primer tidak ditemukan kelainan organ tubuh yang nyata, proses terjadinya juga masih dalam penelitian. Yang termasuk sakit kepala primer ialah :
a) Sakit kepala tegang (tension headache)
b) Migrain, penyebabnya antara lain: kurang tidur;
c) Sakit kepala klaster
2. Sakit kepala sekunder.
Terdapat kelainan organ tubuh sebagai pemicu timbulnya sakit kepala golongan ini antara lain, kelainan mata (glaukoma), hidung (sinusitis), telinga, gigi, hipertensi, cedera kepala, radang selaput kepala (meningitis) dan tumor otak.
Sakit kepala tegang (tension headache)
Paling sering ditemukan, sekitar 55-60 % kasus sakit kepala primer masuk golongan ini.
Ditandai sakit, rasa tegang, rasa tak nyaman dan rasa seperti diikat di kedua sisi kepala, sakitnya tidak berdenyut. Otot di kuduk dan belakang leher juga terasa kaku dan tegang. Intensitas sakit nya ringan sampai sedang, timbul perlahan, makin lama makin hebat dan dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Sakitnya tidak dipengaruhi aktifitas badan.
Pengelolaan.
1. Latihan relaksasi, massage dan kompres air hangat.
2. Obat penghilang rasa sakit a.l. parasetamol dan pelemas otot
3. Untuk kasus menahun, dapat diberi obat pencegah yaitu golongan antidepressan
Sakit kepala Klaster
Lebih sering pada pria usia dewasa  muda (20-40 th). Pemicu adalah alkohol, stres dan makanan tertentu.
Ditandai sakit kepala sebelah, sekitar mata dan pelipis, sifatnya terus menerus makin lama makin hebat, tak berdenyut, berlangsung singkat (beberapa menit sampai 3 jam), terutama timbul di malam hari sampai penderita terbangun. Sering disertai mata sesisi merah bengkak, kelopak mata menutup, hidung keluar air. Ada masa bebas serangan yang dapat  berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Pengelolaan.
1. Hilangkan pemicu.
2. Obat penghilang rasa sakit antara lain: parasetamol.
3. Obat golongan Ergotamin dan Sumatriptan
Sakit kepala Migren
Migren lebih sering terjadi pada perempuan, biasanya ada riwayat keluarga dan sudah mulai pada usia remaja.  Migren terjadi karena kontraksi dan relaksasi pembuluh darah kepala dan otak.
Migren ditandai sakit kepala satu sisi, timbul berulang, terutama pagi hari, nyeri bisa sedang sampai berat, sifatnya berdenyut,  berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari, aktifitas fisik dapat memperberat keluhan. Sering disertai mula-muntah, mata tak tahan cahaya (fotofobia) dan  tak tahan suara bising (fonofobia).
Pemicu timbulnya migren antara lain : stres, kurang tdur, coklat, haid, alkohol dan pil KB.
Pada kasus berat (komplikata) dapat terjadi kelumpuhan otot mata dan lumpuh sebelah badan (hemiparesis).
Secara umum migren dibagi 2 tipe :
1. Migren tanpa aura (= Migren umum).
Pada tipe ini tidak ditemukan gejala kelainan saraf baik sebelum maupun sesudah serangan migren.
2. Migren dengan aura (= Migren klasik).
Migren ini didahului aura, 15-30 menit sebelum sakit kepala timbul gangguan penglihatan (berupa bercak2 hitam, garis2 terang bergerigi atau cahaya berbintang) dan/atau kurang rasa badan sesisi (hemihipestesia) dan lumpuh sebelah badan (hemiparesis).
Penggelolaan
1. Hilangkan pemicu
2. Istirahat di kamar gelap
3. Obat penghilang sakit a.l. parasetamol
4. Obat2an golongan ergotamin dan Sumatriptan
Pencegahan
1. Hindari pemicu
2. Obat propranolol dan golongan antidepressan

01 January 2013

Manfaat Buah Leci

Berbagai Manfaat Buah Leci

Pernah mendengar dan melihat buah leci? Buah ini adalah kerabat dari buah kelengkeng dan rambutan. Banyak yang menggunakan buah ini untuk campuran makanan. Selain rasanya yang manis, buah leci punya banyak manfaat, lho! Apa saja, ya, manfaatnya? Kita cari tahu, yuk!
Kandungan Leci
Setiap 100 gram buah leci, terdapat 72 mg vitamin C. Vitamin ini adalah vitamin terbanyak yang dikandung buah leci. Hanya dengan memakan sembilan buah leci, kebutuhan harian vitamin C orang dewasa akan terpenuhi. Buah ini juga rendah lemak sehingga baik dikonsumsi oleh orang yang sedang berdiet ataupun hanya mempertahankan berat badan.
Kandungan sukrosa dan glukosa buah leci juga sangat melimpah. Mengonsumsi buah leci pada malam hari dapat menambah cadangan energi untuk keesokan harinya. Kandungan gula di dalamnya sangat bervariasi, tergantung varietas leci. Selain itu, leci adalah sumber serat pangan (dietary fiber) yang lumayan. Sebab, setiap 100 gram buah leci, serat yang dimiliki sekitar 1,3 gram.
Membantu Pertumbuhan dan Mencegah Kanker
Selama ini, anggur merah dianggap paling baik untuk kesehatan jantung. Namun, berdasarkan penelitian di Prancis, ditemukan bahwa leci memiliki kandungan polifenol 15% lebih tinggi daripada anggur merah. Polifenol berguna untuk mencegah kerusakan jaringan sel tubuh yang bisa menyebabkan kanker. Penelitian tersebut dimuat dalam Journal of Nutrition.
“Polifenol berperan sebagai benteng pertahanan yang melindungi tubuh dari serangan penyakit dan kerusakan sel,” kata David Grotto, penulis buku 101 Foods That Could Save Your Life!
Selain itu, di dalam buah leci, terdapat kalsium, fosfor, dan magnesium. Ketiga mineral ini sangat penting untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan. Mineral ini juga diperlukan oleh orang dewasa untuk menghambat laju osteoporosis.
Membantu Menurunkan Hipertensi
Kadar kalium yang terdapat dalam buah leci sangat tinggi. Kalium sangat berguna untuk meningkatkan keteraturan denyut jantung. Potasium, nama lain kalium, juga bagus untuk mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh. Selain itu, buah ini juga dapat dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.